Kami pertama kali bertemu di tahun 2018, di persekutuan mahasiswa Semarang saat kuliah di Universitas Diponegoro Semarang. Marthin sudah tertarik sejak awal, sementara Ayu mulai menyimpan rasa setelah sering ngobrol dan makan bareng dalam satu circle pertemanan.
Kami sempat saling jujur soal perasaan, tapi waktunya belum tepat. Setelah lulus, kami menjalani hidup masing-masing dan sempat hilang kontak.
Beberapa tahun kemudian, Marthin kembali menghubungi. Karena sudah saling kenal, semuanya terasa natural, seolah kembali ke rumah lama yang pernah ditinggali. PDKT tidak berlangsung lama, dan kami pun memutuskan untuk berpacaran—meski harus LDR Jakarta–Palembang.
Setelah dua tahun bersama, kami menyadari: selalu ada seseorang untuk seseorang, dan kami percaya waktu Tuhan selalu yang terbaik.
Jika dulu kami langsung berpacaran saat pertama kali saling tertarik, bisa jadi kami tidak sampai di titik ini—dengan hati dan pemikiran yang lebih matang. Tuhan mempertemukan kami di versi terbaik kami.
Praise the Lord.
Maret 2025, Marthin datang ke Toraja untuk bertemu orang tua Ayu dan menyatakan niat serius.
Sekarang, kami siap memulai perjalanan baru.
Terima kasih juga untuk teman-teman yang membersamai kami di perjalanan ini. Atas doa dan harapannya, terima kasih.
Doakan kami terus, ya.